Stevens-Johnson Syndrome (SJS) adalah penyakit kulit dan selaput lendir yang sangat serius, yang dapat mengguncang tubuh dalam waktu singkat. Kondisi ini terjadi akibat reaksi alergi ekstrem terhadap obat atau infeksi, dan bisa berujung pada kerusakan kulit yang luas, bahkan mengancam jiwa jika tidak ditangani segera.
Pertama kali dikenali pada tahun 1922, SJS bukan hanya sekadar alergi biasa. Ia bisa menyerang siapa saja, kapan saja, dan membutuhkan perawatan medis darurat di rumah sakit untuk menghindari komplikasi fatal.
Apa Itu Stevens-Johnson Syndrome?
SJS merupakan kondisi langka yang muncul akibat reaksi hipersensitivitas tubuh terhadap obat-obatan atau infeksi tertentu. Selaput lendir yang terkena umumnya terdapat di mulut, mata, saluran pernapasan, saluran pencernaan, hingga organ reproduksi.
Penderita biasanya mengalami luka bakar parah di permukaan kulit dan lapisan mukosa. Kulit bisa melepuh dan mengelupas, menyebabkan rasa sakit yang mendalam serta risiko infeksi tinggi.
Penyebab Stevens-Johnson Syndrome
Obat-Obatan Pemicu
SJS pada orang dewasa paling sering dipicu oleh konsumsi beberapa jenis obat seperti:
- Obat penurun demam (antipiretik)
- Obat encok
- Obat pereda nyeri
- Antibiotik
- Antivirus
- Obat antikejang
- Obat herbal, termasuk pelangsing
Infeksi pada Anak
Pada anak-anak, penyebab umum SJS adalah infeksi virus. Beberapa infeksi yang berpotensi memicu sindrom ini antara lain:
- Pneumonia
- HIV
- Hepatitis A
- Gondongan
- Influenza
- Herpes simpleks
- Bornholm disease
Gejala yang Patut Diwaspadai
Gejala Awal Mirip Flu
SJS kerap diawali dengan gejala ringan yang mengecoh, seperti:
- Demam tinggi
- Sakit kepala dan nyeri sendi
- Mata perih
- Tenggorokan nyeri
- Batuk
- Kelelahan hebat
Gejala Kulit yang Mengkhawatirkan
Dalam beberapa hari, gejala berkembang menjadi kondisi kulit yang memprihatinkan:
- Nyeri luas di kulit
- Ruam merah atau ungu
- Lepuh pada kulit, mulut, hidung, mata, dan alat kelamin
- Kulit mengelupas dan berubah warna
Cara Mengobati Stevens-Johnson Syndrome
Perawatan Intensif di Rumah Sakit
Pengobatan SJS harus dilakukan di fasilitas medis yang mampu memberikan perawatan luka bakar. Tindakan awal termasuk menghentikan konsumsi obat pemicu dan memberikan cairan serta nutrisi tambahan.
Penanganan Luka Kulit
Luka akibat SJS perlu dirawat hati-hati. Kompres dingin dapat meredakan peradangan, dan salep khusus akan membantu regenerasi kulit. Kulit yang mati perlu dibersihkan untuk mencegah infeksi.
Perawatan Mata
Jika mata terlibat, dokter mata akan memberikan tetes mata khusus, seperti steroid atau pelumas, untuk mengurangi peradangan dan menjaga kelembapan.
Terapi Obat Tambahan
Selain pengobatan lokal, pasien mungkin memerlukan:
- Analgesik untuk meredakan nyeri
- Antibiotik bila terjadi infeksi
- Kortikosteroid oral
- Imunoglobulin melalui infus untuk mengendalikan reaksi sistem imun
Harapan dan Pemulihan
Dengan penanganan yang tepat dan cepat, pasien memiliki peluang besar untuk pulih sepenuhnya. Namun, proses pemulihan bisa berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan tergantung tingkat keparahan.
Kesadaran terhadap gejala awal dan kehati-hatian saat menggunakan obat sangat penting untuk mencegah kejadian yang bisa berujung fatal ini.
Article written by dr. Syahriani, Sp.DV, M.Kes., FINSDV (Specialist in Dermatology and Venereology at EMC Sentul Hospital).
Editor : Regi
Sumber Berita: www.emc.id